Persepsi

Minggu, 26 September 2010

| | | 0 komentar
Aku bilang ini begini....
Kamu bilang, ini begitu....
Aku bilang, ini benar
Kamu bilang, tidak, itu salah
Sebenarnya, benarnya di mana?
Aku?
Kamu?
Atau orang lain?

Ini hanya soal persepsi, kau bilang
Walau katamu tak perlu disoal,
Bagiku, ini bukan urusan asal
Persepsimu dan persepsiku
Mungkin bisa mencabangkan jalur kita
Atau kuubah persepsiku saja?
Biar kita sejalan

Tapi, tak bisa kuakali logikaku
Aku tahu, kamu pun begitu
Persepsi,
Semoga tidak mencipta jeda pada kita

Aku Benci Hujan Hari Ini

Jumat, 24 September 2010

| | | 0 komentar
Hwaah!
Hari ini, Aku benci Hujan !

Cerita bermula dari hujan yang sangat deras di sore hari
Seperti biasa, aku menikmati hujan,
Menyeruput teh panas, dan duduk tenang
Lalu,
Bapakku bilang,
"Nduk, coba Papa carikan kabel USB kamera. Mau nransfer data"
Hum, berhubung aku yang pake terakhir,
Jadi yah q pun mencarinya,
"Bentar, Pa, kayaknya di kamarku"
dan aku pun menuju ke kamar, membuka pintunya, dan

Zzzzzzzzzz......
Hula. Apa-apaan ini!,
kamarku dah basah dari ujung ke ujung,
Ngik,
Aku lihat ke plafon, Astaga, BOCOR!
Aku langsung periksa buku2 dll,
Hwah! Buku2, kertas2, semua-semuanya BASAH :C
Langsung aku ungsikan, tapi tetep aja,
Semuanya dah kepalang BASAH
TT

"Paaaaa! Kamarku bocor!"
dan Bapakku pun dateng, dan langsung nengok ke atas,
"Oh, gentengnya mlorot mungkin. Tadi Papa gak merhatiin juga."
"Kok bisa mlorot?"
"Kucing tu lo yang sering manjat"

Hiks, bukuku..-__________________-

dan hari ini, aku semakin gak suka sama kucing :/

OT

Kamis, 23 September 2010

| | | 0 komentar
Ini, untuk orang yang suka OT

Jangan cuma bicara,
Kalau Anda tak pernah bisa melakukannya

Jangan pernah berbangga,
Kalau itu bukan hasil Anda

Jangan hanya berkata bisa,
Kalau Anda tak membuktikannya

Jangan pikir Anda telah berbuat segalanya
Kita tahu, ini semua bukan karena Anda

Jangan katakan Anda lelah,
Saya tahu Anda tak melakukan apa-apa

dan,
Jangan suka mencela
Karena Anda yang lebih pantas dicela

Bosankah Kau?

| | | 0 komentar
Bosankah?
Jenuhkah?
Hingga menoleh pun tak mau
Lantas?
Sudahlah
Usah ku peduli lara itu
Sekarang,
Aku pun akan berlalu

Tunas

| | | 0 komentar
Bermula dari hujan
Turun merintik mengalir dan pergi
Menggulirku,
bulir yang mengalir
tertambat di tepian hilir

Aku pun tiba disini
Mulai menancapkan akar pertamaku
dan tumbuh
Inilah aku,
si tunas baru

dan jangan remehkan aku
kau tak tahu,
duri dan batu adalah temanku

GURUN

Rabu, 22 September 2010

| | | 2 komentar
Capek ni, dari kemaren nulis menye2 terus :P
Yah, actually, there's nothing happen and I'M FINE !!!
Cuman iseng aja. Yah...iya sih ada inspirasi sdikit, tapi gak sedramatis itu juga, hhe..
Buat yang baca, dan mikir macem-macem,
Maaf ya...;)

Sekarang, q mau sedikit cerita tentang 'GURUN'
Kemarin q baca sedikit tentang gurun.
Yah, seperti kita tahu, gurun hanyalah kumpulan pasir2 berbukit, panasss, tandus, dan gersang
Yah, walopun bagus juga dilihat di foto sih..
Tapi tetep aja, gak ada apa-apa di sana
Tanaman gak tumbuh (kecuali kaktus sih),
Kalo pas badai juga bisa bahaya,
Ada sih Oase. Tahu kan? Mata air di gurun yang ada tanamannya juga
Itupun jaraaaaaaaang banget
He, kesannya jadi gurun tuh jelek banget
Sampai2 ada temenku bilang
"Kalo kesasar, mending aku mati di hutan aja daripada di gurun"
Hahaha....Kasian banget nasib si gurun.
Ya, iya juga sih, dulu aku juga sempet mikir,
"Kenapa sih harus ada gurun?"
Tapi, setelah aku pikir-pikir,
Mungkin...

Gurun itu ada,
Agar oase terasa keindahannya :)

Bukan (lagi) Sajak Kita

Selasa, 21 September 2010

| | | 0 komentar
Mungkin, aku baru sadar
Ada yang berbeda di lembar kita
Tinta yang memudar terlalu waktu
Masalahnya, tak cuma itu
Ada yang menghablur pada bayangmu di imajiku
Sepertinya, sebaris kisah kita mulai mengurai
Aku, seperti tak lagi merasakanmu
Tak bisa lagi meraba teksturmu
Tak lagi peka pada baumu
dan tak ada lagi firasat itu
Ada goresan tak kentara mulai menutupi kertas kita
Maaf, tapi sepertinya
Ini bukan (lagi) sajak kita

Hujan, hujan, hujan

Minggu, 19 September 2010

| | | 0 komentar

Entah kenapa, sejak q kecil,
Q suka sekali sama hujan
Bahkan sebelum aku tahu, bahwa pelangi ada setelah hujan

Hujan itu selalu menenangkan
Airnya yang turun mulai dari rintik-rintik sampai menjadi deras,
Rasanya seperti semua masalahku akan mengalir dan hilang bersamanya

Aku suka hujan
Kalo hujan di jalan, jalanan jadi rame dengan warna-warni payung
Tapi bagiku,
Hujan lebih indah bila dinikmati bertelanjang dibawahnya
(Gak pake payung, maksudq :p)
Dari dulu q suka hujan-hujanan,
Untung aku gak gampang masuk angin, dan untung ortuku gak pernah nglarang
Jadi aku bisa menikmati hujan seluruhnya,
Mengguyurku, membawa semua beban dan juga harapanku

Saat hujan, aku selalu menikmatinya
Bahkan jika aku tak bisa keluar menari dibawahnya
Hujan mengembunkan jendelaku
Membuatku bisa menuliskan berbagai hal-hal konyol di kaca
Hujan tetap menyenangkan bahkan setelah usai
Tidak hanya pelangi
Hujan juga menghadirkan aroma favoritku,
Aroma tanah setelah diguyur hujan ;)

Hujan, hujan, hujan,
Aku sukaaa sekali dengan hujan ^^

Celotehmu

Sabtu, 18 September 2010

| | | 1 komentar
Hari ini, aku mendengar lagi celotehmu
Sederhana, hanya perjalananmu hari ini,
dan sedikit kisah tentang pohon kita
Sejam,
Sebegitu belum memuaskanku
Rewind...Rewind.....

Aneh, bagaimana bisa sejam bisa terasa begitu berbeda
Hukum relativitas Einstein kah?
Tak dilogika memang
Dan aku mulai kalap saat kau tak lagi bercerita padaku
Itu salahmu
Kalau aku jadi mencandui celotehmu

Zzzzzz

| | | 2 komentar
Hingz....Hingz....
Zzzzzz......
-____________-
Hwah !
@^)_#*y)*($&^@%&(p)
TT
Ngok..

SEBELL!!!!!!!!!!
Arrrgh !!! SEBEL! SEBEL! SEBEL!
Wengzzzzz.....____

123563293253672039
ABCF KLSDUVSMDJAFSXAL
@#$%^+_)$(_)p&^#$%^

:/

Wanita Kuat

| | | 0 komentar
Aku kenal, seorang wanita yang sangat kuat.
Superhero? Oh.., bukan.
Dia nyata dan dekat denganku sekarang.

Tubuhnya memang tak sekeras baja, tak bertulang besi, tak bersayap, atau bahkan bisa menghilang
Dia juga tak punya kekuatan memutar waktu
Ataupun kekuatan-kekuatan sihir fantastis
Tapi dia selalu ada untukku, membantuku,
Bahkan tanpa aku pernah meminta
Dan selalu memberi lebih dari apa yang kubutuhkan

Aku tahu miliknya terbatas, tak banyak memang
Tapi dia akan terus berjuang memenuhiku,
Walau seorang diri

Tubuhnya pun mungkin lebih ringkih dariku
Tapi jiwanya keras, kuat, berperisai
Bahkan, sabar menerima apa yang ada sekarang
Menghadapi **********

Kalau ada yang kurang darinya,
Itu mungkin waktunya untukku
Bukan, sebenarnya,
Akulah yang terlalu membutuhkannya
Tapi aku tahu, apapun yang dilakukannya,
Itu semua untukku

Mungkin terlihat dia tak pernah mengkhawatirkanku
Tapi sebenarnya,
Ia hanya tak ingin menggangguku
Ia menyayangiku dengan caranya yang lain
Mungkin ia memang tak pernah ada ketika aku pulang,
Tak ada ketika aku mengerjakan tugas
Tapi aku tahu, dia melingkupiku, dan akan selalu melindungiku

Dan...
Wanita itu adalah Ibuku.

Lita sayang mama :)

(Maaf, bagian ***** tidak bisa ditulis karena yah... alasan teknis ;P)

Mencerai BATAS

| | | 0 komentar
Aku berjalan ke utara,
Ada BATAS
Berlari ke selatan,
masih ada BATAS
Merangkak ke timur,
tetap juga ada BATAS
Mengendap ke barat,
tetap saja terdahului BATAS

Kenapa BATAS-BATAS tetap ada?
Padahal aku sudah mencuri celah menerobosnya
Kenapa BATAS-BATAS itu terlalu kuat?
Sampai aku tak pernah menang melawannya
Andai aku bisa mencerai BATAS
B.A.T.A.S
Mungkin dia akan lebih lengah
Dan aku akan bisa mengakalinya
Lalu aku pun menang, mendobrak dunia
Ha..ha...ha...

BATAS, BATAS
Harus kubuat skandal apa buat kau bercerai?

KOSONG

Jumat, 17 September 2010

| | | 0 komentar
Perasaan ini apalah namanya
Ku bingung, tapi tak tahu apa
Sedih? Kenapa?
Marah? Pada siapa?
Lelah?
Aku bahkan tak berusaha
Sakit?
Aku bahagia melihat apa dihadapanku sekarang
Bosan?
Aku menikmatinya
Takut?
Tidak, aku orang yang kuat

Kosong?
Ya ya ya
Sepertinya, iya
Aku kosong, melompong
Kehilangan ambisi- ambisi ku
Tak lagi ada ledakan-ledakan impian itu
Aku kehilangan semangatku

Kosong,
Berulang kali kukorek, tetap kosong
Tak ada tujuan, tak punya haluan
Bahkan tak ada yang kupikirkan
Aku hilang mencari isi yang kosong
Harus kuapakan perasaan ini?

Aku dan Dunia

| | | 2 komentar
He, iseng-iseng aja nih,
Gara-gara waktu mudik lihat banyak orang, jadi mikir,

Seberapa arti kita bagi dunia?
Di antara banyak orang begini, sama saja kan, apa spesialnya kita?
Kalo kita gak ada, kayaknya dunia akan tetap sama saja, berjalan apa adanya?

He, kayak pemikiran orang yang putus asa ya?
Tapi serius, q mikir, kita itu, setitiknya dari dunia aja gak ada
Dari luar bumi, kita aja gak terlihat
Apa lagi dari seluruh jagat raya?
Apa spesialnya kita?

Waktu berhenti di pom bensin,
Rame banget, Mushala antri, orang-orang pada shalat
Banyak juga yang kerudungan
Banyak juga yang ngaji
Banyak yang kasih sedekah ato masukin infaq
Lalu, apa yang beda dari aku di mata Allah?

Aku ngerasa, yah, mungkin selama ini aku sudah lupa,
Aku ini kecil, gak ada apa-apanya
Ibadahku juga masih taraf ibadah orang awam
Aku bangga, dengan apa yang berlalu di sekitarku
Sudah puas, santai-santai
Padahal, itu cuman setitik bagian dari dunia
Dan bagian-bagian lain di luar sana ternyata lebih hebat

Yah, ini emang sekedar pemikiranku aja sih,
Tapi ini bener-bener harus direnungin
Seberapa besar kita sadar kedudukan kita?
Bahwa kita gak ada apa-apanya?

Semoga, bisa memotivasi kita buat jadi lebih baik lagi
Amin :)

Lebaran 2010 (6)

Selasa, 14 September 2010

| | | 1 komentar
Selasa, 14 September 2010

Jam 6 pagi kita pamit ke eyang, pakde, bude, om, bulik, dll. Balik ke Semarang. Itu aja awalnya dimarahin eyang gara-gara pulang sebelum sarapan. Habis gimana, nasi aja belum mateng. Keburu macet, dan alasan utamanya adalah, kita mau mampir makan di Soto Seger Mbok Giyem, Boyolali.

Soto Seger tuh rame banget, kita aja awalnya nunggu dulu. Gak cuma sotonya yang enak, tapi juga gorengannya. Dan harganya juga termasuk murah. Hmm..

Diluar perkiraan, ternyata jalanan sepi. Mungkin karena hari ini dah pada masuk kerja. Yah...pokoknya lancar lah. Cuman berhubung kitanya sering mampir, jadilah jam 11 baru nyampe rumah. Dan langsung nulis ini, he...

Akhirnya, mudik Lebaran 2010 pun selesai dengan oleh-oleh setumpuk pakaian kotor, mobil kotor, angpao, cadangan makanan nambah 2 kg :P, foto-foto, dan sejuta kenangan....:D

Lebaran 2010 (5)

Senin, 13 September 2010

| | | 0 komentar
Senin, 13 September 2010

Pagi-pagi buta, jam 4. Q mbalik lagi ke Klaten. Dibela-belain, soalnya ntar mau jalan-jalan ke Jogja :). Ternyata masih sepi, jalanan lancar. Skitar jam 8 kita dah nyampe Klaten. Abis itu mandi, sarapan, JALAN-JALAN !!!

Tujuan pertama ke tempat sodaraku dulu sih di Jogja. Yah, silaturahmi bentar. Terus ke....PANTAI....:D. Pantai Depok, kalo gak salah... He, q suka banget ke pantai, soalnya bisa maen2 air. Terus nyobain seafoodnya juga. Emang ya, kalo makan seafood di pantai gitu rasanya beda. Lebih laziss...:)

Habis itu, ke Tampin, Taman Pintar. Yah, soalnya ngajak anak-anak kecil sih. Tapi q sama omku jalan-jalan sendiri ke Shopping. Lihat-lihat buku. Terus ke Beringharjo, cari jadah Kaliurang. Ni jadah enak banget. Pulen terus gak bikin neg. Makannya sama tempe bacem. Wah, q waktu pertama nyoba aja langsung ketagihan.

Yah, terus kita ke rumah sodaraku lagi, yang lainnya tapi. Mumpung ada di Jogja. Wah, disuguhin soto daging. Enakk, ada balado kentangnya segala. Setelah kenyang, kita pun pamit :P. Bude q ngajak ke Malioboro. Yah sudah kita kembali lagi. Waktu kita mbalik, ternyata jalanan sekitar Malioboro udah padet banget. Cari parkir aja susahnya minta ampun. Dari jam stengah 7, baru dapet jam stengah 9. Hah... jadinya wisata malam Jogja deh. Tapi, walaupun malem, Malioboro masih rame (ya iyalah). Bude q yang dari Jakarta mborong banyak ni.

Oia, kalo kalian ke Jogja, harus nyobain yang namanya Kopi Joss. Itu kopi campur arang. Kalo mau beli, lokasinya deket stasiun Tugu. Dan tu tempat ruame pol, apalagi sama anak muda yang kongko-kongko. Tapi yah emang pas sih. Arang habis dibakar gitu dimasukin ke kopi. Kopinya tuh jadi maknyos. :D. Apalagi sama jadah bakar.

Terus juga ada di daerah Demangan. Itu isinya bakar-bakaran semua. Mulai dari roti, jagung, jadah, pisang, pokoknya macem-macem cemilan yang dibakar ada di sana. Mantap lah.

Malemnya, skitar jam 11 an, kita dah mau balik ke Klaten. Tapi mau cari makan dulu. Di deket Tugu tuh ada GUDEG, lesehan, tapi rame banget. Enak dan murah. Wha...wisata kuliner tenan ki.

Abis makan, kenyang, kita pun balik ke Klaten :D

Lebaran 2010 (4)

| | | 0 komentar
Minggu, 12 September 2010

Reuni !!!
Hari ini jadwal acaranya adalah Reuni Keluarga Besar Mbah Ronosentono (buyutku). Aku selalu seneng kalo dateng ke reuni. Rame, sodara banyak, makanan enak, dapet angpao, dapet dorprize lagi. Yah, sebenernya isinya standar ada ceramah terus ramah tamah. Cuman q sama sodaraku maen sih. Jadi gak tau ceramah apaan.

Waktu maen bajuku robek lagi. Gak tau nih, kalo dah ketemu sama Mas Ebit sama Mbak Puput ntar kita bisa jadi pencicilan banget. Alasan robeknya konyol, mau foto. Kan niatnya mau foto di atas pohon, he.. waktu manjat kecantol, robek deh. Padahal baju baru.....TT. Yah, setelah semua selesai, termasuk makan-makan juga, waktunya pembagian dorprize. Q dapet rukuh sama funtime. Tapi funtime nya langsung abis direbutin sodaraku.

Bla..bla..bla..
Sorenya (entah kenapa) perutku sakit, murus-murus
Terus diajak makan jadah bakar + kopi di angkringan gitu, eh sembuh. Dasar ni perut.
Malemnya, belajar nari. Haha...diketawain sama sodaraku.
"Haha, dik Lita kaku!"
"Biarin, belajar juga!" :[

Lebaran 2010 (3)

| | | 0 komentar
Sabtu, 11 September 2010

Hari ini, gantian mudik ke Ngawi. Kita berangkat dari Klaten jam 1 an. Nah, ni jalan macet lagi. Apalagi di Sragen jalannya sempit. Seperti biasa, kalo balik ke Ngawi pasti aku mampir beli es degan. Di sini, degannya langsung di bathok nya, dan minumnya juga di hutan. Jadi berasa beda aja, he....

Waktu kita makan malem, ada arak-arakan mobil polisi dan bis Sumber Kencono. Q kira ada apaan. Terus penjualnya bilang " Wah, bis sing kerusuhan mau, sing obong-obongan". Tapi yah, kita gak ngeh banget sih. Akhirnya perjalanan pun berlanjut. Sampai di suatu lampu merah (Q gak tau daerahnya soalnya). Ada polisi nghentiin kita.

"Badhe teng pundi, Pak?"
"Teng Madiun, tapi lewat Kedung Glagah riyin"
"Oh, belok mriki mawon, Pak. Enten kerusuhan Bis Sumber Kencono dibakar. Lewat mriki mawon, perempatan belok.........."

Owalah, ternyata kerusuhan itu. Wah2 belum pernah lihat ni.
"Pa, kita gak lihat aja ?"
"Kamu tu lo, kerusuhan kok mau dilihat. Lagian itu juga gak aman, kalo nanti pas apinya kena tangki bensin bisa meledak"
Hm. Ngeri juga ya. Ya udah deh gak jadi.
Dan kita pun mengikuti jalan yang ditunjukkin Pak Polisi tadi.

Zzzz. Jalan yang dibilangin tadi ternyata lewat tengah sawah, mana jalannya ancur pol, kecil lagi. Mobilq sempet nggasruk dikit. Gelap, hujan, sendirian lagi. Gak ada mobil di depan maksudnya yang jadi panduan. Dzikir aja deh. Setelah berapa lama tidak ada tanda-tanda kehidupan, akhirnya ada Pak Polisi lagi di pinggir jalan ngarahin. Yey, berarti gak nyasar nih. Dan setelah belok sana belok sini akhirnya kita kembali lagi ke jalan raya. Perjalanan pun berlanjut.

Skitar jam 8 an kita nyampe di desa Banget, rumah eyangku. Setelah silaturahmi sana-sini, kita langsung ke Madiun, ke tempat Pak Poh Mar (Pakdhe). Karena aku nginepnya di sana.
Jadi, dari kecil, q, Mas Ebit, dan Mbak Puput (sodaraku) dah jadi trio. Kemana-mana bertiga, maen bertiga, kalo dipanggil bertiga, he...

Dan malem itu, Mbak Puput belum nyampe. Alsannya konyol banget, ketinggalan bis. Ceritanya kan jalanan macet, nah dia turun soalnya kebelet kencing. Jalanlah dia ke pom bensin terdekat. Eh, malah ditinggal sama bisnya. Harus cari bis baru dulu deh. Q sama Mas Ebit pun nungguin mpe Mbak Puput dateng sekitar jam 1 an. Ngobrol ngalor ngidul, soalnya kita kalo ketemu cuman setaun sekali

Lebaran 2010 (2)

| | | 0 komentar
Jumat, 10 September 2010

Lebaran!!!!! :D
Rasanya hari ini indah banget ya, he...
Kita bareng-bareng berangkat shalat Ied, terus sungkeman, terus foto-foto :)
Abis itu, masak-masak lagi :]. Kita masak cap jay, sop, oseng buncis, pergedel kornet, opor ayam, tempe goreng, srundeng, krupuk udang, bikin es carica, wah komplit lah pokoknya.
Salah satu keuntungan masak adalah, kamu bisa masak sambil temal-temil duluan, :P
Dan agak siang, tamu pun mulai berdatangan...
Berhubung piringnya lumayan terbatas, kita pun sibuk cuci piring. agak kerepotan juga sih soalnya personilnya kurang. Tapi, hepi aja lah...

Agak sorean, nah sekarang giliran kita yang muter. Dan aku pun jadi pengamat makanan. Disini, makanan yang pasti ada di setiap rumah adalah tape ketan, yang warnanya ijo, dibungkus daun pisang. Makannya biasanya pake emping. Aku gak begitu suka sih, tapi yang lainnya pada suka. Kalo kue-kue, standar lah, putri salju, kastangel, dan nastar. He, kalo kue q gak tahan, dicobain deh satu-satu. Sampe q hafal lo, merek putri salju yang enak tu 'Golden Star', kalo nastar sama kastangel gak ada merknya, jadi gak tahu. Pokonya toples yang ada bintangnya *apaan*

Abis selese muter-muter, istirahat deh, maen game, nonton TV, tiduran, hal-hal yang tak pernah sebebas ini kulakukan di rumahku :D

Lebaran 2010 (1)

| | | 0 komentar
Hola..hola..hola..
Akhirnya sampai lagi di Semarang :D
Q mau share sbagian pengalaman mudik tahun 2010 ni, he.....

Rabu, 8 September 2010
Kita berangkat dari rumah jam 10 malem. Maksudnya biar gak kena macet, tapi yah... sama aja, jalanan padat merayap. Akhirnya nyampe di Klaten jam 2 an. Abis itu sahur, ngobrol-ngobrol mpe Subuh, langsung tidur. Zzz

Kamis, 9 September 2010
Hoahm, sekitar jam stengah 6 q dah dibangunin lagi. Katanya, anak cewek gak boleh bangun siang-siang. Padahal masi ngantuk banget -___-. Pura-pura gak denger, malah didudukin sodaraku yang masi SD sambil diteriakin pula,
" Mbak Litaaaa, ayo bangun !!!!!"
Aduh, anak siapa sih ni. Teriak-teriak kenceng banget, pas di telinga lagi. Buset dah.
" Mbak Lita masih ngantuk, Rel, baru tidur sejam"
" Pokoknya bangunn!!!!!" sambil ditarik-tarik pula.
Heh....ya udah akhirnya terpaksa bangun. Padahal kmaren gak tidur seharian gara-gara bersihin rumah TT.

Abis mandi, rada segeran sih. Yah setidaknya saya sudah connect lagi. Terus main-main ke dapur, niatnya si icip-icip masakan, he... Ternyata ibu, tante, sama eyangq lagi ngumpul di dapur. Mbahas mau belanja apa. Biasa, setiap tahun emang eyangq pasti masak besar-besaran, soalnya kalo Lebaran banyak tamu di rumah Eyang.
Sekitar jam 10 an kita berangkat belanja ke Pasar dan tempat2 lain. Tentu saja, seperti biasa (lagi) saya jadi tenaga pengangkut. Alasannya pasti, "Kan muda, masih kuat". Hm
Dan, hari itu sepertinya puncaknya belanja. Pasar penuh, Matahari penuh, toko-toko penuh, hah... Pusing liat orang banyak desel-deselan. Kebanyakan barang yang kita cari juga pada habis. Akhirnya kita lompat dari satu tempat ke tempat lain. Ha...pegel........berat lagi. Sabar....
Sodaraku yang SD, si Aurel itu, dah sampe mokah gara-gara kecapekan. Hadu...
Setelah yang kita cari dapet semua, sekitar jam 3 an kita pulang ke rumah Eyang.
Dan semua langsung tepar dengan sukses.

Kita pada bangun sekitar setengah 6, langsung buka deh. Alhamdulillah, puasanya tuntas. Terus mandi, ikut takbiran bentar, leyeh-leyeh lagi, he...
Jam 9 an malem, acara masak-memasak pun dimulai. Yah, dicicil soalnya kalo besok semua gak bakal sempet. Kita pun motong-motong sambil ngobrol mpe malem. Jam 2 an baru tidur d.

Pengakuan

Kamis, 09 September 2010

| | | 0 komentar
Akhirnya, kukatakan padamu
Seucap kata di batas bibirku
Sederhana saja, tak semuluk kata 'cinta'
Sekedar menegaskan artimu

Maaf, sebegitu saja dulu batasku
Pun sudah membuatku berkubang malu,
Meski aku mekar dalam diamku

Mengertilah,
Bukan aku masih ragu
Hanya........

Masa Depan

Selasa, 07 September 2010

| | | 0 komentar
Akhir-akhir ini, aku sering ketemu sama temen ibukku
Dan pasti mereka nanya
'Kelas berapa?'
Dan setelah kujawab kelas XII, pertanyaan pun berlanjut
'Mau masuk mana? '
'Pingin jadi apa?'
Kalau aku jawab belum tahu,
Pasti mereka tanya lagi
'Loh kok belum tahu? Sebentar lagi lho.'

Aku bingung.
Yah, kemungkinan terbesarku masuk FEUI. Amin :)
Tapi kalo aku jawab gitu, mereka biasanya bilang
'Gak pingin jadi dokter? IPA kan?'
dan aku paling cuma bisa meringis menggeleng

Belakangan aku mikir,
Apa iya jalurku benar kalau aku masuk FE?
Apa memang disitulah tempatku?
Atau aku hanya terlena gara-gara dapat medali itu?
Apa aku memang benar-benar mencintai ekonomi?
Aku bingung

Kelas XII ini aku tiap hari berhadapan dengan IPA
dan aku menikmatinya
Aku mikir,
Bagaimana jika dalam 4 tahun kuliah nanti, aku merindukan sin cos tan
Bagaimana jika aku bosan mempelajari debet, kredit, dan retur
Bagaimana jika tiba-tiba aku ingin mempelajari reaksi-reaksi kimia
Atau bagaimana jika aku ingin belajar anatomi dan berkutat soal nama-nama Latin
Bagaimana jika aku jenuh?
Aku bingung

Siapa tahu masa depanku bagaimana
Meski sudah sekuat hati kumantapkan tekadku
Tetap saja bingung itu ada
Aku butuh sedikit pengukuhan kemauanku
Adakah yang tahu caranya?

Arti 100

| | | 0 komentar
Aku sering bertanya
Seberapa penting kau anggap 100 perak, kawan
Hanya sekeping logam saja
Terjatuh bahkan hilang kau anggap tak apa
Untuk jajan tak kenyang
Untuk pulang tak tiba
Untuk kerokan saat masuk angin pun tak bisa
Sebegitu tak berartinyakah keping 100 itu

Kau lupa, kawan
Ada mereka yang setia pada koin-koin 100 itu
Mereka yang mengumpulkannya saban hari
dan menjaganya
Pencinta uangkah mereka?
Bukan, sama sekali bukan
Mereka mau tidak mau membutuhkannya
Uang itu, keping koin itu itulah hidup mereka
Satu gelinding saja sudah berkah bagi mereka
Sedang kita, dengan angkuhnya sering tak memintanya dalam kembalian

Bangunlah, kawan
Jangan lagi kau hiraukan kepingan 100 yang tercecer
Tidak sekarang, tapi suatu saat kau akan memerlukan satu keping itu
Bukankah 1 M takkan lengkap tanpa 100, bukan?

Tak Teraba

| | | 0 komentar
Terima kasih pada rasa yang tak teraba
Tentang rindu yang selalu mampu melambungkanku
Meski tak tahu kutujukan pada siapa

Terima kasih pada kata yang tak terbata
Tentang rasa yang tak terungkap olehku olehmu
Meski telah sama-sama tahu maksud kita

Terima kasih pada sajak yang tak terbaca
Tentang kepingan kisah kronologi tentangmu
Meski sebenarnya kita tahu serpihan kepingan itu

Terima kasih pada suara yang parau
Yang tak mampu keluarkan sendu
Lantas, kau dan aku membisu
Terselip akan rasa-rasa yang tak teraba dan terbata
Maka, usah kau panjang itu pilu
Karena aku sudah bertutur semua padamu

Dan memang seharusnya, hanya kau dan aku yang tahu

Pada kawanku (2)

| | | 0 komentar
Pada kawanku,
Kali ini aku ingin sedikit mengungkap terima kasihku
Atas semua kebaikanmu, ketulusanmu

Terima kasih, telah selama ini menemaniku
Meski kadang aku mengusirmu
Terima kasih, telah mengajariku
Meski aku, dengan sombongnya berkata 'Aku bisa'
Terima kasih selalu membantuku
Meski aku tak memintanya
Terima kasih telah mempedulikanku
Meski aku dengan teguhnya berkata'Aku baik-baik saja'
Terima kasih telah mendengarkanku
Meski kadang aku tak peduli akan ceritamu
Terima kasih mau berbagi padaku
Meski kadang aku menyembunyikan banyak hal darimu
Terima kasih telah menghiburku
Meski aku sering berusaha untuk terlihat kuat sendiri
Terima kasih atas nasehatmu
Meski aku kukuh pada pendirianku
Terima kasih atas waktumu
Meski aku sering telat menemuimu
Terima kasih telah menyemangatiku
Meski aku berulang kali jatuh

Kawan, terima kasih untuk semua
Atas semua sokonganmu hingga ku berdiri saat ini
Aku selalu dan selalu butuh doronganmu
Terima kasih untuk semuanya yang telah ada
Maaf jika aku yang kurang menghargai jasamu
Tapi kali ini, izinkan aku dengan tulus

Terimakasih, kawan :)

Pada kawanku (1)

| | | 0 komentar
Teman, kawan, atau siapapun
Yang aku kenal, yang aku tahu
Aku ingin sedikit menyampaikan maafku
Maaf sering mentertawakan kalian
Atau bahkan
Maaf jika pernah membuat kalian ditertawakan
Maaf telah sering mengganggu kalian
Maaf jika aku ketus, sengak, gak sopan pada kalian
Atau bahkan
Maaf membuat kalian terlihat tak sopan
Maaf jika tingkahku mengusik kalian
Maaf jika sering tak sempat menemani kalian
Maaf jika aku lupa menyapa kalian
Maaf jika aku menorehkan kesal di hati kalian
Maaf jika aku kurang peduli
Maaf jika aku tak terlalu berbagi
Maaf, maaf untuk semua
Begitu lama kita kenal, begitu banyak pula yang kulakukan
Maaf, pada semua yang ada, entah sengaja entah tidak
Maaf, kawan :)

LIMOUSIN

| | | 1 komentar
Aku belum pernah ceritain ini kan, My best class I've ever had, LIMOUSIN.
Sebenernya, LIMOUSIN itu singkatan dari Olim Ora dUwe iSIN. He....
Aku entah kenapa, bisa sangat terikat dengan kelas ini
Bahkan sampai sekarangpun,
Sampai aku punya kelas baru XII IA 11 ku, tetap aja aku selalu ingin kembali jadi LIMOUSIN
Setiap ada kertas,
Bawaannya nulis LIMOUSIN, kalo gak nama anak-anaknya, Phew... agak lebay y?
Tapi mau gimana, emang nyatanya gitu, :P
Tiap pulang sekolah, pengennya kumpul Olim lagi, belajar bareng kek, ato apa

AKU KANGEN LIMOUSIN !!!

Dan kali ini aku mau cerita tentang anak-anak LIMOUSIN, yang aku sebut 'mereka'.
Mereka tu beda, entah kenapa (lagi) aku bisa klop sama semua. Mereka bisa nempatin mana harus serius dan mana bisa bercanda. Mereka sangar dan hebat, tapi mereka tetap baik dan mau mbantu aku yang pah poh ini. Mereka lucu, rame, gak jayus, gak ngebosenin, pokonya mereka slalu bisa bikin sekolahku jadi semangat.

Hwa... Aku tambah kangen LIMOUSIN!!!

TPQ 2010

| | | 0 komentar
He,,, aku mau sedikit cerita ni..
Percaya ato tidak, aku jadi guru TPQ di masjid deket rumahku loh, he......:P
Entah gimana kalian mbayangin nasib murid-muridku
Tapi yah, setidaknya aku bertahan hingga hari ini, H-2 Lebaran

Jadi, apa sih yang aku lakuin?
Jadwal formalnya sih, cuman ngajarin ngaji, shalat, wudhu, dan sisanya MAEN-MAEN.
Cuman, berhubung isinya anak-anak cendol semua, jadwalnya jadi MAEN-MAEN, ntar disisipin pelajaran agamanya dikit-dikit, he...P *Guru yang tidak baik :/*
Tapi, enak kok. Entah karena biasanya aku gak ada adik dirumah. Mereka lucu-lucu sih, tapi ada juga yang nge be-te in. Hah... biar deh, sekalian belajar sabar.

Yah, tapi gak cuman itu aja. Karena ngajar di TPQ, tiap hari aku juga BUBAR disana. Enak lah..Tiap hari dapet Ta'jil gratis, bareng-bareng lagi, he.....:D. Plus-plusnya, aku juga latian bikin yang kaya ondel-ondel tuh buat takbiran sama belajar nyulam. Enak lah pokoknya. Semoga aja taun depan masih bisa kaya gini
:)

Mengeja Cinta

| | | 0 komentar
Kenapa sulit sekali mengeja cinta
Bukan pada yang lainnya, hanya padamu
Satu kata saja, tapi selalu membuat lidahku kelu
Dan cinta hanyalah sampai batas bibir
Pada akhirnya, hanya terhembus nafas malu-malu
Aku ingin mengucapkannya dengan sederhana
Seperti hujan yang turun begitu saja
Meluruhkan rindu-rindu yang menggumpal
Aku yakin padamu
Dan aku tahu, ini bukan kemantapan belaka
Aku juga lelah lagi-lagi menelan kata cinta itu
Tapi sungguh,
Mengapa sulit mengeja cinta

Karena Hujanku Kau

| | | 0 komentar
Seperti debur yang terpecah menjadi buih-buih
terhempas, bangkit, dan utuh kembali
Mencandui semangat ketika pilu
terus meraja dan menggebu
Aku masih tertuju padamu
pada nafas malu-malu yang terus saja
Aku bahkan tidak peduli
Apa kau serupa morfin kasar atau nikotin kekuningan
Karena aku mencanduimu
dan aku tidak peduli
apa kau keperakan, kehijauan, atau kehitaman,
karena hujanku kau

Melahap Sepi

| | | 0 komentar
Aku menunggumu pada tanah yang sepi
Berteman kayu, daun, dan pohon yang juga menunggumu
Membaui udaramu yang tertinggal
Tersia-sia oleh angin berlalu
Aku terbiasa melahap sepi
Sampai meresap ke seluruh nadi-nadiku
demi menunggu kata yang kau lontarkan di tepian waktu
Aku terbiasa hanya meraba bayangmu
Karena wujud nyatamu yang tak juga hadir
Aku telah lama menikam waktu
Berusaha menghentikannya untukmu
Aku, akan tetap disini untukmu
Mungkin sampai nanti aku bersatu dengan sepiku

Berhenti pada Waktu

| | | 0 komentar
Aku melawan waktu
Menahan rindu semakin semakin meninggalkanku
Menahan sakit menguap menjauhiku
Tahukah kau, kenapa ku tahan sakit itu?
Sederhana saja,
Karena itu pemberianmu
Gila?
Ya, aku memang gila karenamu
Semua keping-keping tentangmu
Bahkan perih itu
Tak akan aku lewatkan pecah hilang menyublim begitu saja
Aku mau berhenti pada waktu
Agar bisa kubekukan segala tentangmu

Saya baru Bangkit

| | | 0 komentar
Saya baru bangkit!
Dengarlah itu, kalian semua
Tak mempan segala umpatan cacian kalian
Karena aku akan bangkit lagi

Saya akan berdiri dan berlari
Lihatlah, wahai perasa penguasa dunia
Biar kalian jatuhkan aku
Biar kalian sisihkan aku
Saya tak akan menyingkir
Saya tak akan terhenti
dan ingatlah,

Saya baru Bangkit !

Menghapus Jarak

| | | 0 komentar
Bagaimana?
Cara menghapus jarak ini
Bila kau dan aku terus membentangkan batas itu
Aku mengusapmu dalam diamku
Memelukmu dalam doaku
Ketahuilah, sebatas ini, hanya ini yang bisa kuberi untukmu
Biar hujan mengalirkan sajakku untukmu
Kumohon, berhentilah
Jangan lagi mundur menarik bentangan itu
Cukup disitu agar terlacak dalam radarku
Jangan lagi pancarkan sinyal lelahmu
Memaksaku untuk menerima
Tak bisa kumiliki kau lebih dari ini

Sekeping Cerita Tentangmu

| | | 0 komentar
Aku tak tahu siapa kamu
Tiba-tiba saja datang, merangkulku, memaksaku menengadah menatapmu
Membangkitkanku yang terbiasa meringkuk di sudut tempat tidurku
Aku tak kenal kamu
Datang menawarkan sulaman kehangatan di hatiku
Jujur, aku lelah
Berteriak, mencaci, memaki sendiri di sudut ini
Sudah terlalu lama kupeluk bayangan yang memudar
Aku bahkan hambar akan manis, asin, pahit sekalipun
Aku mati rasa dan lebih terbiasa dengan kehampaan
Aku tak bisa melihatmu
Karena aku asyik dengan kesunyianku
Tapi, aku sadar kehadiranmu
Meski tak kenalmu, aku tahu kau ada di pihakku
Aku rindu, entah sudah berapa lama ku menyimpannya
Pada siapapun aku sudah lupa
Yang aku tahu, kau menghapus lubang di hatiku

Ramadhan-Lebaran 2010

Senin, 06 September 2010

| | | 0 komentar
He........Kali ini q mau sdikit cerita tentang Ramadhan-Lebaran versiku di 2010 ini...
Entah kenapa,
Kok rasanya puasa tahun ini biasa aja ya???
Entah kenapa,
Rasanya tak seseru tahun-tahun lalu
Rasanya datar, gak ada yang spesial
Aku takut jadinya,
Puasa ini sepertinya kadar keimananku menurun,
Walaupun puasa, shalat, ngaji,
Tapi semua terasa biasa saja....
Hadu...gimana ini?
Hari ini, udah H-3, dan aku mulai nyesel
Kayaknya waktuku gak sepenuhnya berguna,
Aku gak manfaatin momen puasa ini bener-bener buat bersihin diri

Puasa tahun ini juga berbeda,
Tak ada lagi buka bersama keluarga dengan menu yang berbeda
Aku bukannya manja,
Aku hanya ingin, satu hari saja keluargaku bisa berkumpul,
berbuka dan tarawih bersama
Tapi percaya atau tidak, sejak awal puasa sampai sekarang,
Aku tak pernah dapatkan itu semua
Lebih sering aku buka sendiri, beli makan sendiri, he......
Yah...itulah kenapa aku lebih suka buka bareng, :P
Mungkin itu juga kenapa,
Puasaku terasa datar -_____-

Aku pingin mudik
Ke Klaten, Ngawi, main sama sodara-sodara, ikut reuni,
dan ikut MAKAN-MAKAN...:D
Tapi tahun ini aku hampir aja gak mudik
Mobilku gak bisa jalan
Bapakku mutung mobilnya gak dibener-benerin
Ibukku sibuk kerjaannya banyak gak sempet ngurusi
dan tinggallah aku yang bingung diantara mereka
Setelah lewat beberapa hari,
Dan datangnya surat undangan reuni dari sodaraku,
Mau tidak mau bapakku harus datang karena sebagai ketua
Yey.... :)
Urusan lain biar aku lah yang belanja, yang penting berangkat mudik !!!
:D

Kepada Bingung

Kamis, 02 September 2010

| | | 1 komentar
Bingung
Kenapa kau selalu menghampiriku
Memecah pikiranku
Mengusik hidup tenangku
Aku benci bingung
Apalagi dibuat bingung
Terlebih bingung karena orang yang membingungkan
Aku selalu ingin kepastian
Aku lelah hanya berkutat soal kemungkinan-kemungkinan
Mana aku tahu pilihan terbaik
Pada akhirnya,
Kau, bingung, hanya membuatku lelah
Membuatku kesal saat pilihanku salah
Lagi-lagi kau bingung,
Apa yang harus aku jawab tiap kau mendatangiku
Pergi saja kau
Beri kelonggaran waktu untuk memikirkan lika-liku

Hai Kau, Pohon!

| | | 0 komentar
Hai kau, pohon!
Tak bisakah kau angkat sedikit akarmu itu
Lalu mencoba mendekat meneduhiku
Tak lihatkah kau, aku di sini
Dalam radius jarak pandangmu
Tapi kau hening dalam diammu

Apa selalu aku yang harus menghampirimu
Memelukmu, mengalirkan energi kehidupanku
Kau serap cahayaku, tapi tak pernah acuhkanku
Tahukah kau,
Aku telah sampai batas tenagaku
Mendatangimu pun aku tak mampu
Tapi kau tetap bisu

Hai kau, pohon
Seperti aku tenagamu, kau pun tenagaku
Julurkan dahan-dahanmu itu menjangkauku
Biar sedikit mengisi bateraiku
Teduhi aku
Biar kembali seluruh nafas-nafasku
Dorong pundakku
Biar aku bangkit lagi mendatangimu