Walking

Rabu, 30 Mei 2012

| | | 0 komentar


Jalan-jalan pagi, sepedaan, dan renang: pilihan paling menyenangkan memulai hari.
Yah, kalau di UI cuma bisa jalan-jalan pagi sih,

waking up early, walking, and taking the time to see things whole
simple pleasure :D

After a day's walk everything has twice its usual value
G.M. Trevelyan



UAS= to the max

| | | 0 komentar

no matter these subjects are not my favourite
no matter i don't understand what i read
no matter i get jackpot lecturers
no matter my score at UTS
no matter many things must be thought

the only thing i have to do now is

"Going to extramiles" 

FIGHT

saveUAS

Kamis, 24 Mei 2012

| | | 0 komentar

Some madness before UAS, haha
true story

random memory #1

Minggu, 20 Mei 2012

| | | 0 komentar
When I cannot sing my heart, I can only speak my mind -The Beatles
:) :) :) 

Good News

Sabtu, 19 Mei 2012

| | | 1 komentar
Malam, waktu yang selalu tepat untuk berandai-andai.

Pagi, aku terbangun di kamar yang sama, rutinitas yang sama. Melangkah keluar untuk berjalan-jalan pagi dan mencari pengganjal perut setelah melewatkan makan semalam. Beberapa warung makan dan toko masih tutup. Paling hanya penjual gorengan yang sudah siap dibalik gerobaknya, itupun masih sibuk mengaduk adonan. Ya sudahlah, kutinggal jalan saja.

Keluar dari gerbang Kutek, aku berhenti sebentar. Menarik napas panjang, menikmati udara pagi. UI masih sepi, paling hanya rombongan sepeda bapak-bapak yang tadi melintas. Hm, andai sepedaku kubawa ke sini juga. Aku berbelok ke jalan cinta. Jalan paling tepat untuk menikmati pagi. Hutan di sisi kanan yang masih lebat, diiringi bunyi tonggeret dan kicau burung. Masih ada suasana ini disini.

Masih pagi, dan aku bisa berjalan sampai manapun di UI ini.
Berjalan dan berjalan

Sampai di stasiun, kuputuskan membeli koran. Pilihanku jatuh pada 'Good News', koran paling sering kubeli. Sembari beristirahat di halte stasiun, kubaca-baca koran itu.

"Indonesia Juara Umum Olimpiade Matematika WIZMIC 2012"
Wah, anak-anak SD kebanggaan negara ini. Keren sekali foto mereka membawa sang merah putih sambil berkalung medali. Ini sudah kedua kalinya ternyata, aku tak tahu berita ini tahun lalu. Hm, prestasi yang hebat.
Tersenyum, mataku beralih ke berita selanjutnya.

"Jawa Pos raih World Young Reader Prize 2012"
Wow, koran nasional Indonesia menjadi koran tebaik dunia dalam inovasi dan meraih pembaca muda. Berarti jurnalistik Indonesia cukup berkembang. Tak kalah dengan media massa negara lain. Media massa yang maju, masyarakat yang maju. Ah, senangnya tinggal di negara yang optimis akan maju ini.

Kulihat jam, Hah! sudah setengah 8, aku harus buru-buru kembali ke kos untuk bersiap kuliah. Kubereskan koran sambil berjalan menuruni tangga stasiun, dan BRUK!

Masih pukul 3 pagi.
Ternyata mimpi.
Sudahlah, mata ini tak lagi berat juga. Aku duduk dan memikirkan mimpi barusan.

Ya, aku sendiri terkadang lelah membaca berita yang ada saat ini. Pesawat Jatuh, Korupsi, Tingkah Laku DPR, Penyiksaan TKI, apa tidak ada berita yang menghibur?

Media selalu heboh dan ramai oleh pemberitaan bencana dan kejelekan Indonesia. Diekpos setiap hari. Tidak berita tidak infotainment, semua membahas kasus sama, video yang sama. Kesannya Indonesia tidak ada bagus-bagusnya. Satu kasus muncul, diumbar, dibahas habis-habisan. Belum tuntas kasus selesai, muncul kasus pengalihan yang lebih menggemparkan lagi. Susul menyusul berita kontroversial. Miris.

Paling-paling berita agak membahagiakan saat presiden mau mantu. Itupun, ada pembahasan politiknya juga. Berita bahagia buat siapa? Hah.....
Perasaan Indonesia tidak terlalu buruk. Saat masih di olimpiade, sering aku mendengar kabar kemenangan Indonesia di kancah Internasional. Prestasi anak-anak bangsa. Sekarang, aku lebih merasa buta terhadap pengetahuan semacam itu. Indonesia meraih apa? Di mana posisi Indonesia saat ini?

Berita memang ada untuk memberitahu masyarakat tentang masalah negara dan bangsa saat ini. Tetapi menurutku, masyarakat juga perlu diberitahu tentang sisi baik dari negara ini. Agar kita tetap optimis bahwa Indonesia ini bisa maju, bahwa kita masih memiliki segudang potensi.

Ada perkataan bapak-bapak di Gang Senggol yang menyentilku,
"Siapapun presidennya, Indonesia ya bakal tetep gini."


Pudarkah optimisme masyarakat?

Ah, Andai setiap hari ada Good News.




#(name)#

Kamis, 17 Mei 2012

| | | 0 komentar
sebab sudut tak beranjak
aku akan selalu bisa mengadu
saat bungkam karena kesopanan
dan akulah bentuk sopan

rupa dan gerak terpatri semu
sapa yang tertahan
getar, berkecipak, dan tersipu
tak usah berprasangka
berharap jarak terlumat waktu

cukup pertengkaran naluri logika ini
sudahlah,
toh semua masih bisa terlarut dalam hujan







The Greatest Love of All - Whitney Huston

| | | 0 komentar
I believe the children are our future
Teach them well and let them lead the way
Show them all they beauty the posses inside
Give them a sense of pride to make it easier
Let the children's laughter remind us how we used to be

Everybody searching for a hero
People need someone to look up to
I never found anyone who fulfill my needs

A lonely place to be
So I learned to depend on me

[chorus]
I decided long ago, never to walk in anyone's shadows
If I fail, If I succeed
At least I'll live as I believe
No matter what they take from me
They can't take away my dignity

Because the greatest love of all
Is happening to me
I found the greatest love of all
Inside of me
The greatest love of all
Is easy to achieve
Learning to love yourself
It is the greatest love of all

I believe the children are our future
Teach them well and let them lead the way
Show them all they beauty the posses inside
Give them a sense of pride to make it easier
Let the children's ;aughter remind us how we used to be

[chorus]
And if by chance, that special place
That you've been dreaming of
Leads you to a lonely place
Find your strength in love

suka dan setuhu bangetttt sama lagu ini :':))


Memoir

| | | 0 komentar
Saya bukan penjaga waktu, Tuan. Yang kalau Tuan pinta putar ingat-ingat juga tak bisa kembali rasa-rasa dulu. Bukan berarti tak ada, tapi tak akan ada perwujudan lagi dari rasa itu. Tidak akan berhak lagi tepatnya.
Saya tahu sedang apa dan bagaimana Tuan sekarang, tak terikat dengan yang lalu. Waktu saya sendiri, waktu tuan sendiri. Tak mungkin Tuan memiliki waktu sekarang dan waktu lalu bersamaan,
Tuan harus tahu, saya pemegang kata-kata yang baik. Tuan boleh percaya dan berbagi pada saya kalau Tuan sedih. Saya bisa bernegosiasi meminjam sedikit waktu. Tetapi Tuan tentu ingat, kita hanya bak pasar malam.

Tuan sering bicara saya pembawa warna. Apa yang Tuan ingat tentang warna? Putih, merah, hitam, atau baju-baju saya? Berjalanlah Tuan, warna-warna akan selalu ada. Bahkan begitu Tuan menoleh dari saya.
Cukuplah Tuan perundingan waktu ini. Walau tadi Tuan yang menginisiasikan pertemuan ini, maafkan saya yang harus mengakhirinya lebih dulu. Tuan dan saya sama-sama tahu, ini soal yang tak akan selesai di tawar balikkan.

| | | 0 komentar
Ada terlalu banyak, sampai ketika menjumpai kesekian kalinya, dengan mudah aku melengos. Mungkin aku tega, tapi sejujurnya pada titik tertentu, aku tak merasakan apapun melihat mereka. Miris, tahu bahwa keadaan itu adalah pilihan mereka sendiri, yang terkatakan sebagai 'nasib'


Fungsi Jawaban

Rabu, 16 Mei 2012

| | | 0 komentar

Terlalu banyak jawaban untuk diterka
Kepastian yang kembali menjadi ketidakpastian
Saat satu jalur telah terlewati
dan persimpangan kembali hadir
menawarkan maukah mencari di kedalamannya

Mungkin ada, tetapi belum tertemukan
Mungkin tak ada, jadi harus kutemukan
Mungkin hanya mungkin ada
Mungkin,
Tak akan kutemukan jawaban itu hanya dengan mungkin

Tidak ada ekspektasi, tanpa spekulasi
Sepertiku, hanya harus berjalankah?
Bahwa jawaban pasti tak nyata, dan langkah yang menciptanya?

Jawaban pasti hanya diperoleh dari suatu fungsi  pasti
ya, hanya mereka dengan fungsi itu
lalu aku yang masih menyusun serakan formula?

Jadi, apa fungsiku sendiri?
Hanya bernafaskah?

Just Saying: "Yes"

Selasa, 01 Mei 2012

| | | 0 komentar
Menurutku, hal yang paling membedakan kehidupan kuliah dengan SMA adalah soal pilihan.
Kenapa pilihan?

Sehari-hari, ada saja tawaran datang ke kita. Tidak semuanya langsung dan personal memang, tetapi setidaknya salah satu sasaran dari tawaran itu adalah kita. Lingkungan FE misalnya: SMS, flyer, baliho, sampai stand bertebaran menawarkan oprec atau kegiatan. Belum lagi tempelan-tempelan di halte bikun, fakultas lain, dan informasi lewat grup facebook ataupun twitter. Banyak dan kadang pusing sendiri baca satu-satu.  Kuliah, dengan pilihan sedemikian banyak, yang terkadang saling berbenturan, dan kita sendiri yang harus menentukan.

Setiap pilihan memang kembali ke masing-masing orang. Seseorang dengan preferensi tertentu relatif terarah apa yang dipilihnya. Ada juga yang masih belum jelas akan mengarah ke mana tetapi juga tidak membuka terhadap kemungkinan baru.  Kadang kalau lagi nunggu bikun denger komentar-komentar kaya gini:

“Kaga ah, gak pinter gue kayak gituan”
“Udahlah, dateng juga belum tentu guna”
“Ngapain sih? Mending tidur di kosan deh gue

Yah, aku pikir apa salahnya mencoba dulu. Siapa yang tahu sesuatu akan bagaimana kalau belum mencoba mengenalnya. Iya, kuliah untuk belajar, tetapi tidak ada salahnya kan mencoba ikut kegiatan pengembangan diri di bidang seni. Begitu juga kalau awalnya hanya tertarik seni, tidak ada salahnya juga mencoba ikut seminar.

Sebenarnya, dulu aku juga bukan orang yang suka mencoba. Tetapi, ada film yang menginspirasi dan sesuai dengan kasus semacam ini, judulnya “Yes Man” (2008). Film yang kocak, tetapi pesannya cukup kena. Inti ceritanya adalah bahwa katakan “Ya” dan kebaikan akan datang kepadamu. Memang tidak semua kebaikan itu akan terasa efeknya saat itu juga, tetapi setidaknya kita tidak akan menyesal karena melewatkan suatu kesempatan. Bahkan, jika kita serius menyikapi kesempatan baru tersebut, hal yang sebelumnya kita pikir tidak mungkin, bisa kita raih.

Ketika Anda mengatakan “Ya” untuk apapun, maka Anda akan mendapatkan apapun itu

Just saying “Yes”, hanyalah sebuah awal untuk memulai dan mencoba hal baru. Setelah mencoba, barulah bijak bagi kita memutuskan, apakah itu cocok atau tidak untuk kita.