Bukan Kode

Jumat, 16 Agustus 2013

| | | 0 komentar

I Wanna Grow Old With You
Another day 
Without your smile 
Another day just passes by 
But now I know 
How much it means 
For you to stay 
Right here with me 

The time we spent apart will make our love grow stronger 
But it hurt so bad I can't take it any longer 

I wanna grow old with you 
I wanna die lying in your arms 
I wanna grow old with you 
I wanna be looking in your eyes 
I wanna be there for you 
Sharing everything you do 
I wanna grow old with you 

A thousand miles between us now 
It causes me to wonder how 
Our love tonight remains so strong 
It makes our risk right all along

Things can come and go I know but 
Baby I believe 
Something's burning strong between us 
Makes it clear to me 


Aku juga mau punya suami yang ngajak anaknya jalan-jalan :)

Rabu, 22 Mei 2013

| | | 0 komentar
Lebih mudah saat kau tak peduli apapun
Melangkah dan terima apa saja yang dunia beri, pun acuh jika tak menerima apapun
Lebih mudah saat kau hanya mengikuti alur
Lepas dari jebakan gravitasi yang menjatuhkan namun menegakkanmu berdiri
Lebih mudah saat kau tak punya pilihan
Tinggal berkata, keadaan tidak memungkinkan
Lebih mudah saat kau berjalan pada rute sama
Tidak perlu tebas onak duri seberang laut
Lebih mudah saat kau terus percaya pada kenyamanan semu
Ah, sudah kudapatkan ini

Namun mudah tak selalu lebih baik dari sulit
Tidak jika mau coba kalkulasikan dengan hasilnya

Lelah, ya, 
Mengejar apapun yang perlu kaudapat
Sakit, ya
Jatuh dari hal yang menopangmu sendiri
Pusing, ya
Pilihan memang tak pernah sederhana
Takut, ya
Rute perintis tak membiarkanmu istirahat
Kalah, ya
Tapi peliharalah perasaan itu

Akan lebih rumit, saat kau mulai berkutat meraba egoisme sendiri
Tujuan, prioritas, pencapaian, persaingan, sakit, lelah, bosan, hingga tidak tahan
Nyaman menjadi samar, tenang menjadi impian
Tapi inilah perjalanan
Jika kau terjerat, akankah lanjut mencari penawar atau kembali penuh luka?
Semua bahkan awalnya adalah soal pilihan
Namun saat kau mengambil pilihan itu, percayalah semesta akan memilihmu
Bukankah dunia adalah korelasi besar yang berjalan dengan dasar kasualitas?
Tegarlah, ada banyak mata awas perjuanganmu

Lagi-lagi, semua menurutku

Coklat dan Roti

| | | 0 komentar
Depok, larut malam dan mulai merindukan sarapan

Pada nampan, bangku, dan suara yang awam

Seperti pencuri pendosa
remah roti di bangku dan tetesan coklat terisa
menyela rasai kembali
utopia lawas suatu kebetulan
mengendap dari khalayak
keluar, meletup di sudut ini
tawa yang terekam roti
senyum dalam tetesan
bolehlah kusesap lagi
toh Tuan tidak rugi, bukan?


hamba yang mendahaga
berharap sudi membagi dan makan lagi untuk kucuri




Pertemuan

Senin, 20 Mei 2013

| | | 0 komentar

Klasik, ah ya sebuah pertemuan
Seperti persinggahan kedai kopi di musim hujan
Hanya cerita, bukan untuk menjadi melankolia
***

“Tidak banyak lelaki seperti dia”
“Mengapa? Sudah lama bukan kau berandai liar?”   
            Selalu ada ruang ekspektasi orang lain, bahkan pada hal terpribadimu sekalipun. Inilah, tak perlu kuceritakan setiap perjumpaan.
***
“Nduk, ayo! Tamu-tamu sudah nunggu di bawah”
            Apa definisi kebahagiaan? Pilihan dan takdir yang sejalan? Sayang aku lupa, aku selalu tak pandai memilih sejak kecil.
***
“Nasya?”
            Bisakah suara seseorang terapal begitu menggema di kepalamu hingga bertahun sesudahnya? Ya, dia, dia disana dan nyata.
“Ah, ya. Apa kabar?”
            Sedikit basa-basi tidak dosa kan? Dia, dia yang sama.
            Lalu semua hanya permainan waktu. Salah jarum jam yang tiba-tiba terlalu bersemangat dan matahari yang terlalu ingin cepat beristirahat. Lantas, semua persinggahan harus diakhiri. Tidak, ini hanya pertemuan.

Untuk dia

| | | 1 komentar

Pada sebuah folder yang tak boleh diketahui, tersimpan melingkupi zona detak ekspektasi,  yang malu-malu kudoakan sebelum tidur, yang tak tahu diri memaksaku menyapa di pembuka hari, tertera sebuah nama, yang terapal dalam inersia. Kau: Siapa?