Depok, larut malam dan mulai merindukan sarapan
Pada nampan, bangku, dan suara yang awam
Seperti pencuri pendosa
remah roti di bangku dan tetesan coklat terisa
menyela rasai kembali
utopia lawas suatu kebetulan
mengendap dari khalayak
keluar, meletup di sudut ini
tawa yang terekam roti
senyum dalam tetesan
bolehlah kusesap lagi
toh Tuan tidak rugi, bukan?
hamba yang mendahaga
berharap sudi membagi dan makan lagi untuk kucuri
0 komentar:
Posting Komentar