Klasik,
ah ya sebuah pertemuan
Seperti
persinggahan kedai kopi di musim hujan
Hanya
cerita, bukan untuk menjadi melankolia
***
“Tidak
banyak lelaki seperti dia”
“Mengapa?
Sudah lama bukan kau berandai liar?”
Selalu ada ruang ekspektasi orang
lain, bahkan pada hal terpribadimu sekalipun. Inilah, tak perlu kuceritakan
setiap perjumpaan.
***
“Nduk,
ayo! Tamu-tamu sudah nunggu di bawah”
Apa definisi kebahagiaan? Pilihan
dan takdir yang sejalan? Sayang aku lupa, aku selalu tak pandai memilih sejak
kecil.
***
“Nasya?”
Bisakah suara seseorang terapal
begitu menggema di kepalamu hingga bertahun sesudahnya? Ya, dia, dia disana dan
nyata.
“Ah,
ya. Apa kabar?”
Sedikit basa-basi tidak dosa kan?
Dia, dia yang sama.
Lalu semua hanya permainan waktu.
Salah jarum jam yang tiba-tiba terlalu bersemangat dan matahari yang terlalu
ingin cepat beristirahat. Lantas, semua persinggahan harus diakhiri. Tidak, ini
hanya pertemuan.
0 komentar:
Posting Komentar