Tak Teraba (2)

Sabtu, 01 Maret 2014

| | |
Ada yang berkata sajak adalah doa 
Meski yang dituju belum tentu
Ia mengalir dalam riak putaran waktu
dan kembali saat logika sudah tuli
memampatkan nafas yang terbuai
mencipta ironi yang berderu
seketika semua benderang
Terima kasih
Terima kasih telah menjadi yang Tak Teraba

Terima kasih pada rasa yang tak teraba
Tentang rindu yang selalu melambungkanku
Terima kasih pada kata yang tak terbata
Tentang rasa yang tak terungkap olehku olehmu
Meski telah sama-sama tahu maksud kita
Terima kasih pada sajak yang tak terbaca
Tentang kepingan kisah kronologi tentangmu
Meski sebenarnya kita tahu serpihan itu
Terima kasih pada suara yang parau
Yang tak mampu keluarkan sendu
Lantas kau dan aku membisu
Terselip akan rasa-rasa yang tak teraba dan terbata
Maka, usah kita panjang ini pilu
Karena aku sudah bertutur semua padamu
Dan memang seharusnya hanya kau dan aku yang tahu
Selasa, 7 September 2010 15.10

0 komentar:

Posting Komentar