Coklat dan Roti

Rabu, 22 Mei 2013

| | |
Depok, larut malam dan mulai merindukan sarapan

Pada nampan, bangku, dan suara yang awam

Seperti pencuri pendosa
remah roti di bangku dan tetesan coklat terisa
menyela rasai kembali
utopia lawas suatu kebetulan
mengendap dari khalayak
keluar, meletup di sudut ini
tawa yang terekam roti
senyum dalam tetesan
bolehlah kusesap lagi
toh Tuan tidak rugi, bukan?


hamba yang mendahaga
berharap sudi membagi dan makan lagi untuk kucuri




0 komentar:

Posting Komentar