Takdir

Rabu, 22 Desember 2010

| | |
Hm, percaya pada takdir?
Bahwa setiap jalan kita,
persimpangan yang kita pilih,
pertemuan yang (nampaknya) kebetulan,
kesukaan atau kegilaan kita pada sesuatu,
perjumpaan dan perpisahan,
waktu dan kegiatan kita,
semua memang telah ditetapkan?

Kebahagiaan,
kesedihan,
kemarahan,
kebencian,
kesakitan,
kepahitan,
penolakan,
semua cerita dan rasa hidup kita
adalah mutlak dari awalnya?

Kalau bukan takdir,
kenapa pada akhirnya (suatu waktu nanti) pasti akan ada yang sesuatu baik?

Kenapa nanti akhirnya kita bisa mengerti dan menerima arti dari semua waktu yang terlewati?

Kenapa nanti akhirnya kita bisa merasa benar memilih sesuatu pada awalnya?

Aku, mulai percaya pada takdir
dan membiarkanku mengalir di dalamnya
aku mulai percaya
pada apa-apa yang melintas di jalur nasibku,
adalah memang seharusnya
aku percaya,
dan menerima.

0 komentar:

Posting Komentar