Pelangi

Kamis, 22 September 2011

| | |
Pelangi-pelangi alangkah indahmu
Merah kuning hijau di langit yang biru.....

Lagu berulang yang terlalu kuhapal. Tentang warna, langit, dan kehidupan. Kadang, kupikir, tak pantas aku menyanyikan dan memperdengarkannya pada banyak orang. Siapa yang akan percaya? Jika aku sendiri tak pernah sepenuhnya tahu....

Lagu ini, Pelangi. Tujuh warna bersatu dan berkolaborasi. Kemunculan cantik yang dikagumi banyak orang. Keberadaan yang sempurna dan penciptaan yang luar biasa.

Namaku juga pelangi. Ayah-ayahku adalah warna dan ibuku pusat kolaborasinya. Tapi, keberadaanku adalah kesalahan. Salah, karena seharusnya manusia memang bukan pelangi, yang tersusun dari beberapa. Salah, karena seharusnya, aku ini anak satu warna. Tapi, yang mana?

Aku tahu tentang mejikuhibiniu. Tujuh warna yang bisa kupilih, jika aku tahu. Tapi, bagiku hanya ada putih saat terang dan hitam saat gelap. Aku buta, dalam arti sebenarnya. Tak ada putih dan hitam diantara warna pelangi itu. Tak ada yang bisa kupilih, tak ada yang menarikku, dan tak ada yang mengakuiku. Jadi, aku pergi, melupakan soal warna dan kolaborasi.

Lalu beginilah terus aku bernyanyi. Berpindah dan bercerita lewat lagu ini. Tanpa rasa. Karena ini, tentang pelangi yang mati.

Tugas MPKT Bahasa Indonesia
#Maaf untuk tulisan yang rada pipipip artinya :P

0 komentar:

Posting Komentar