Melahap Sepi

Selasa, 07 September 2010

| | |
Aku menunggumu pada tanah yang sepi
Berteman kayu, daun, dan pohon yang juga menunggumu
Membaui udaramu yang tertinggal
Tersia-sia oleh angin berlalu
Aku terbiasa melahap sepi
Sampai meresap ke seluruh nadi-nadiku
demi menunggu kata yang kau lontarkan di tepian waktu
Aku terbiasa hanya meraba bayangmu
Karena wujud nyatamu yang tak juga hadir
Aku telah lama menikam waktu
Berusaha menghentikannya untukmu
Aku, akan tetap disini untukmu
Mungkin sampai nanti aku bersatu dengan sepiku

0 komentar:

Posting Komentar